Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

Resensi Buku | Merayakan Keragaman

Setelah sebelumnya saya menulis resensi dari buku meyakini menghargai, kali ini saya akan menulis resensi dan review saya mengenai buku merayakan keberagaman yang juga saya peroleh dari expose Indonesia, terimkasih expose. Ditunggu buku selanjutnya, hehee. Oke baiklah kita mulai saja mengupas isi dari buku ini.

Jika di buku selanjutnya kita diajak untuk mengenal dasar dari agama yang ada di Indonesia, baik itu agama besar maupun local maka di buku ini lebih dijelaskan secara mendalam lagi. Cara penyajiannya pun sedikit beda, buku ini lebih menggunakan pendekatan tematis dan infografis. Serasa belajar sejarah lagi deh pokoknya.



Buku ini terdiri dari IV BAB, saya akan uraikan gambaran di setiap babnya.

BAB pertama, di bab ini membahas tentang penyebaran agama yang ada di Indonesia. Tuh kan, serasa belajar sejarah lagi, jadi sebenernya buku ini cocok banget buat bahan pelajaran sekolah juga untuk membantu soalnya bahasa yang digunakan lebih ringan dan mudah dipahami. 

Di bab ini diceritakan dan disajikan informasi dengan ilustrasi yang gampang banget untuk sicerna, pengurutan sejarah ditambah ilustrasi dari tahun masehinya membuat pembaca lebih asyik untuk belajar sejarah masuknya agama di Indonesia. Di bab ini juga Prinsip penyebaranyya juga penganut dari 6 Agama di Indonesia.

Penyebaran enam agama di Indonesia tidak dilakukan dengan cara kekerasan dan peperangan, tetapi menebarkan ajaran perdamaian, persatuan, persaudaraan, dan tolerasni. Malahan mereka bisa hidup berdampingan, saling membantu, dan gotong royong dengan aliran penghayat, kepercayan likal yang sampai sekarang bertahan di bumi nusantara. (hal 10)

Data statistic yang ditampilkan tidak akan membuat pembaca malas untuk menyelesaikan buku ini, justru yang saya rasakan sendiri lebih seru aja karena penyajiannya yang tidak monoton dan lebih komunikatif.

Kita lanjut ke Bab berikutnya, di Bab kedua berisi tentang “keimanan”. Di bab ini dijelaskan bagaimana konsep ketuhanan di setiap agama yang ada di Indonesia, kitab sucinya, nabi dan tokoh agamanya, ritual serta bagaimana alur hidup setelah mati sesuai dengan ajaran di setiap agama tadi.
Banyak jalan menuju Tuhan, penyebutan Tuhan yang dipahami sebagai realitas mutlak yang Mahakuasa dan sumber dari suatu kepercayaan ini sangat beragam. (hal 24)

Kalo kita baca dengan penuh rasa cinta, saya yakin kita akan semakin bersyukur karena tinggal di bumi nusantara yang kaya akan keberagaman ini. Dan bagaimana tidak? 6 agama yang masing-masing punya keimanan yang berbeda bisa hidup berdampingan dengan damai? Bukankah ini menjadi bukti nyata bahwa kita (Indonesia) adalah surge kecil di dunia. Kita suci semua agama berisi pesan cinta, perdamaian, dan ajaran-ajaran kebajikan, karena itu kita harus Bersama-sama tetap menjaga persatuan dan kesatuan ini. Satu Indonesia.

Sekarang kita masuk ke Bab berikutnya yaitu Bab yang ketiga. Di bagian ini akan dijelaskan bagaimana hukum yang diterapkan di setiap agama sebagaimana di jelaskan di dalam Al-Qur’an, Hadist dan Ijtihad Ulama dalam Islam. Alkitab, ajaran gereja, dan Tradisi Gereja dalam Kristen. Kitab suci, Magisterium Gereja, dan Tradisi Suci dalam Katolik. Lalu ada hukum karma dalam agama Budha. Jika dalam Agama Hindu ada kitab Veda Sruti, Veda Smerti, Sila, Acara (Sadacara) dan Atmanastusti. Serta dalam agama Konghuchu ada San Kang (Tiga Hubungan Tata Krama). Karena setiap agama tentu punya turan masing-masing, dan aturan itu harus senantiasa dijalankan dalam kehidupan ummat beragama.

Masih di bab tiga, ada penejelasan bagaimana agama mengatur makana dan minuman yang dibolehkan dan dilarang baik dalam agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghuchu. Karena setiap agama melarang ummatnya untuk memakan makanan dan meminum minuman yang membahayakan dan merusak (hal 66).

Lalu di bagian berikutnya dijelaskan mengenai keluarga dan perkawinan, keluarga dan warisan, Derma, Rumah Ibdah, Tempat Suci, dan Hari raya. Kamu yang udah penasaran sama isinya mending langsung download aja aplikasinya di playsore/Appstore UID360. Aku juga udah download loh, buktinya ada di gambar di bawah ini yaa.



Sekarang kita masuk ke Bab yang ke empat yang juga adlah bab terakhir di buku ini. Aku paling semangat baca bagian ini karena rasanya kehidupan social kita selalu punya masalah yang pasti sebetulnya sudah diterangkan dalam setiap agama bagaimana seharusnya kita bersosial. Oh ya, bab ini berjudul “Sosial Kemasyarakatan. Topik yang paling aku suka adalah pembahasan mengenai politik, yup bagaimana setiap agama memandang politik dan bagaimana seharusnya sikap seseorang yang berpolitik prkatis menurut agama yang diyakininya.

Bagi setiap agama, politik adalah alat untuk mencapai tujuan luhur, yaitu keadilan dan perdamaian. Bukan hanya untuk mengejar menggunakan politik sebagai alat, bukan sebaliknya. (hal 180) mantul kan?

Ada 14 topik di bab terakhir ini yaitu mengenai pakaian, pandangan agama terhadap seni, akulturasi budaya, alat dan media keagamaan, hidup rukun, hidup berdampingan, keluarga: berbakti kepada orang tua, kedudukan perempuan, organisasi perempuan, kelestarian lingkungan hidup, organisasi keagamaan, pejuang keagamaan, dan tentu saja politik.

Buku ini secara visual memang lebih kecil dari buku yang sebelumnya, tapi menurut aku buku ini justru lebih kaya isinya karena setiap agama yang disajikan di buku ini dibahas lebih mendalam sampai ke unsur yang cukup dalam. Buku ini benar-benar mengajak kita untuk kembali berpikir bahwa keragaman itu indah dan sebetulnya kita berbeda pun tetap punya tujuan yang sama-sama untuk menjadi seorang hamba yang patuh pada perintah Tuhannya. 

Buat kalian yang masih punya rasa benci terhadap agama lain, harus baca kedua buku literasi agama ini karena buku ini akan membuka pikiran kamu untuk lebih menghargai perbedaan dan merayakan keberagaman. Kita seharusnya bersyukur karena hidup dan kelak akan mati di tanah Indonesia yang kaya akan keragaman, Indonesia bak surge dunia.

Salam, 
Shalom
Salam damai,

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]