Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]

Penulis mana yang tidak pernah mengalami writer's block



tentu semua penulis pernah mengalami kondisi demikian, merasa tidak dapat menulis apapun atau bahkan sekedar melanjutkan dan merevisi tulisan yang sudah ada.

saya,, adalah orang yang sering merasa stuck... menyadari kondisi ini saya bertanya, benarkan yang saya alami adalah writer's block??

...

saya kembali membuka buku catatan

menelusuri jejak tinta yang pernah digoreskan

saya juga mencari jejak digital dalam bentuk deretan huruf

hasilnya...

saya sudah sangat jarang menulis,, bahkan ada lebih dari satu tahun tidak menghasilkan karya dalam bentuk paragraf paragraf makna

apakah ini betulan writers block? saya tidak percaya, bagaimana mungkin saya mengaku menyukai menulis, bahkan bercita-cita menjadi seorang penulis tapi selama ini sudah banyak kesempatan yang dilewatkan

...

saya bertanya pada diri sendiri....

kemana waktu yang biasanya  diluangkan untuk menulis?

saya bekerja, pekerjaan saya cukup padat belum ditambah tugas kuliah yang dari semester ke semester berikutnya semakin meminta mata tetap terjaga di malam hari

di mana ide yang kamu miliki?

saya sesekali mengingatnya.. sesekali juga sudah saya catat di notes handphone atau di buku harian

masihkah dirimu berharap menjadi seorang penulis?

masih dong, kenapa tidak.. menulis dan menjadi penulis selalu menjadi hal yang sangat menarik bagi diri saya

jadi, mau kapan mulai menulis?

jika waktu saya sudah luang dan pikiran saya sudah kembali fresh pasti saya akan kembali menulis dan menghasilkan karya walau hanya sekedar antologi saja

kemarin sudah liburan, lalu alasan apa lagi?

sebentar.. sebentar....

saya menjawab pertanyaan sendiri sudah sejauh ini dan semakin merasa berdosa pada do'a, cita-cita, mimpi dan harapan yang pernah saya bangun... saya juga merasa marah dan bersalah... ya Tuhan... rupanya selama ini yang saya lakukan adalah selalu mencari pembenaran untuk terus merasa nyaman dengan setiap kesalahan yang dilakukan... merasa selalu benar dengan apa yang dikira... merasa dan merasa pada perasaan sendiri....

terengah-engah... saya tahu ini adalah sebuah tulisan pengakuan dosa seorang manusia yang mengaku ingin menjadi penulis tapi sangat lihai membuat alasan untuk tidak menulis...

barangkali benar diri ini pernah mengalami writer's block tapi tidak sepantasnya selama ini saya meninggalkan blog ini, tidak ikut berpartisipasi dalam lomba kepenulisan dan bahkan melewatkan kesempatan penulisan artikel yang cukup berharga...

oh diri ini... yang sudah merasa stuck... terima kasih sudah membersamai untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis.. hari ini kita harus mengakui dan menyadari bahwa seberat apapun, sepadat apapun, menulis bukanlah sesuatu yang pantas untuk ditinggalkan...

berjanjilah mulai hari ini untuk tidak melakukan pembenaran tapi mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi.. seperti kata Isa Alamsyah, seorang humortivasi dan penulis 

Orang gagal mencari-cari alasan untuk berhenti, Orang sukses berhenti mencari-cari alasan


sudah cukup mencari-cari alasan,, dan mulailah mencari-cari ide dan menuliskannya 

 


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja