Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

Ingin Ku Bercerita Tentang Tahun Lalu

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, tidak semua berganti dan waktulah yang nyatanya belum berhenti. Kita masih belum tahu akan bernafas hingga detik keberapa di dunia ini, sehingga masih ada tuntutaan-tuntutan yang harus dilunasi dan segera dipenuhi. Saya masih setia dengan apa yang saya yakini dan beberapa sudah saya upgrade karena memang hidup ini harus terus maju dan berkembang, kita tidak bisa hanya tetap berada pada satu dimensi yang memaksa untuk terus begini dan begitu saja.



Eh btw ini berarti jadi tulisan pertama saya di tahun 2019 (yeaaay, cukup happy). Bantu do’a yaa biar saya bisa lanjut terus nulisnya.

Berbicara tentang tahun lalu yaitu 2018, ada banyak orang, suara, cerita, benda dan bahkan bisu yang saya temukan menjadi sebuah dan sesuatu yang mungkin bukan hanya hingga hari ini tapi sampai hari terakhir dalam sejarah saya menjadi seorang manusia akan terus dan tetap dikenang entah karena hal baiknya ataupun hal yang tidak begitu sesuai dengan yang diharapkan pribadi yang belum baik ini.

Tentang orang, saya selalu ingin menemukan semua jenis manusia yang Allah ciptakan di dunia ini, itu akan menjadi hal yang indah dalam hidup. Bukan hanya sebatas meyakini keagungan Tuhan atau meyakini adanya keberagaman tapi dari hal itu saya akan mendapatkan banyak pelajaran untuk terus memperbaiki kulaitas diri dan hidup saya ini. Hidup yang bukan hanya untuk hidup saya pribadi tetapi juga untuk hidup orang-orang yang berada di sekitar saya. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain? Begitupun dengan saya, walaupun mustahil untuk menjadi yang terbaik tapi saya bisa menjadi manusia yang baik-setidaknya-selama menjadi manusia yang hidup di atas tanah yang dilindungi oleh awan yang setia Allah jaga hingga hari terakhir sejarah manusia di muka bumi ini berakhir, tentu saja.

Manusia dengan segala karakternya masing-masing membuat kita semakin memahami seperti apa manusia yang ada di dunia ini. Semakin sering bertemu dan beriteraksi dengan manusia dengan karakter khasnya semakin kaya juga saya sebagai manusia untuk dapat memahami manusia lainnya. Dan di tahun ini saya juga berharap akan semakin banyak bertemu manusia dengan segala karakternya, akan banyak pelajaran dan petualangan yang menarik untuk terus dipelajari, selain menambah pengetahuain dan pengalaman juga mampu menambah kemampaun diri untuk beradaptasi. Terlebih saya dalah seorang INTJ.

Tentang suara, alhamdulillah cukup banyak suara baru yang saya peroleh melalui indra pendengaran yang sangat luarbiasa ini. Pernah ga sih kamu, iya kamu yang sedang membaca tulisan ini mendapatkan pelajaran dari suara yang tidak pernah kamu bermaksud untuk mendengarnya. Tidak sengaja nguping misalnya. Saya sendiri sih pernah. Duuh nguping emang ga baik tapi ga tau kenapa telinga saya ini emang gitu, ya gitu lah pokoknya kalo denger suara lain pasti ada keinginan untuk mendengarnya tapi, ada tapinya loh ya-entah mungkin ini semacam pembenaran atau gimana, saya hanya ingin menjelaskan saja-hal itu kadang memang tidak saya sadari secara langsung dan tenang aja ko, jika dirasa menurut saya itu adalah hal yang banyak tidak manfaatnya maka akan segera saya tinggalkan. Mungkin saya meninggalkannya karena memang saya tidak tau topik itu atau itu adalah topik yang tidak seharusnya saya dengarkan.

Karena sudah terlanjur membahas ke sini, saya ingin mengambil satu contoh saja yang pernah saya dengarkan dari orang lain secara tidak sengara-yang mana ini menjadi satu pembelajaran dan ilmu baru untuk saya pribadi-di sebuah tempat umum, saya itu saya sedang makan tepatnya dan di sebelah kami-karena saat itu saya tidak sedang makan sendiri-ada sekelompok orang tepatnya wanita yang sedang membicarakan make up, ini wajar sih memang tapi pembahasannya menurut saya terlalu berlebihan. Hmm ini saya terlalu berlebihan ga sih ya, soalnya saya yakin mereka ini lebih senior dari saya, okelah terserah apa pendapat orang terhadap perbincangan itu tapi nah ini nih tapinya yang seru, di sisi lain ada juga sekelompok orang yang artinya di sana ada laki sama perempuan, mereka sedang membicarakan sebuah projek kemanusiaan lebih tepatnya kesehatan untuk kemanusiaan. Beda kan pembahasannya?

Dari satu contoh di atas, saya jadi kembali teringat sebuah nasihat yang mengatakan bahwa “Orang besar berbicara tentang gagasan/ide, orang menengah membicarakan tentang periswa dan orang kecil membicarakan orang lain”

Artinya apa? Kita dapat mengetahui isi kualitas diri seseorang dari apa yang dia bicarakan. Setidaknya itu, walaupun ya jika dikaitkan dengan hal ini akan ada banyak juga hal yang harus kita ukur untuk menilai kualitas seseorang, yang dalam hal ini bukan kualitas keimanan yaa karena itu hubungannya sama Tuhan. Ga akan nada manusia yang sanggup untuk mengetahui cara untuk mengukur keimanan.

Saya masih belum mau beranjak dari suara. Kita lanjutin yaa. Ada banyak suara-suara yang selama ini tidak pernah saya dengar, atau mungkin juga suara yang tidak banyak di dengar oleh orang. Ini kita pribadi aja yaa duuh jangan baper please hwaah. Ada suara hati yang sering terabaikan, ada suara dari diri kita yang lain yang seringkali dihiraukan. Coba kita ambil waktu sejenak dalam diam dan sepi, berdialog dengan diri sendiri, dengar apa yang ingin dia katakana dan jujur dengan semua kenyataan yang ada. Saya yakin, suara itu ada, kita hanya perlu mau untuk mampu mendengarkan suara itu. Selamat menyendiri dan berdialog asyik dengan dirimu yang lain. Gausah pake suara juga ya, nanti takutnya ada yang denger malah dikira kurang waras lagi, kan amit-amit. Ini hanya agar kita memberikan ruang bagi diri kita yang lain untuk berekspresi dan menikmati bagian jatah dari kehidupannya. Pasti asyik deh, kalo ketagiahan jangan nyalahin yaaa. ehehee

Yang bisa kamu hadirkan dalam dialog itu adalah mau pribadi yang secara nyata mengambil peran paling dominan, kedua hati kamu dan ketiga pikiran kamu yang sedang berkeliaran ke sana ke mari coba dipanggil dulu dan ajak untuk berdiskusi untuk membicarakan hidup kalian. saya bukan mengajarkan kalian menjadi orang yang jiwanya terbelah yaa, ini hanya satu jiwa saja kamu pribadi dan suara-suara kamu yang lain.

Tentang cerita, saya bertemu orang dan mendengar berbagai suara lalu banyak cerita yang saya peroleh. Cerita perjuangan, kesedihan dan jenis-jenis cerita lainnya yang mampu membuat saya bangkin dan berdiri tegap, mau mengejar ketertinggalan dan berlari dengan penuh percaya diri bahwa suatu saat nanti saya akan mampu kokoh dan tegap berdiri dalam apa yang hidup saya lalui. Cerita mereka pun cerita saya di masa lalu bisa menjadi sebuah kolaborasi cerita yang membuat manusia manapun yang mampu mengubahnya menjadi sebuah pelajaran bahwa itu akan menambah rasa syukur atas hidup ini.

Kadang saya juga merasa hidup saya adalah yang paling menyedihkan, tapi rupanya dari cerita-cerita yang berusaha saya dengar saya jauh lebih beruntung dari mereka pun seterusnya. Jika ada istilah ada langit di atas langit, maka ingat di tempat lain ada tanah di bawah tanah. Intinya adalah jangan pernah merasa menjadi yang terbaik dan merasa menjadi yang terburuk. Setiap orang punya cerita dan sejarah hidupnya masing-masing, itu sudah ditentukan Tuhan, yang kita perlu hanya menikmati hidup dan menggunakan waktu yang tersisa dengan sebaik dan sebijak mungkin.

Tentang benda, semua komponen dalam ruang ini akan terus berinovasi dan dari sejak kecil hingga hari ini banya benda yang baru saya ketahui dan masih banyak lagi benda di luar sana yang belum saya ketahui. Mengapa benda? Begini, kita selama ini hidup berdampingan dengan benda mati tapi jarang sekali merenungi semua itu untuk dapat membuat kita mengagungkan Tuhan, mensyukuri ni’mat hidup dan kebaikan lainnya, yang bahkan justru membuat manusia menjauh dari Penciptanya. Apapun yang berada di sekitar kita bisa menjadi bahan tadabur asal kita mau menggunakan hati dan nalar ini sebaik mungkin.

Berbicara tentang benda, saya teringat kisah nabi Adam A.S yang mengetahui semua nama barang saat pertama hidup menjadi seorang manusia. Coba lihat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 31 bagaimana Allah SWT yang langsung mengajarkannya dan memberikan beliau pengetahuan, di mana malaikat tunduk untuk bersujud kepada Nabi Adam sementara Jin menjadi durhaka dan tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. Bagaimana menurutmu? 

Tentang bisu, karena saya adalah orang introvert banyak sekali bisu yang saya lakukan atau bisu yang mampu saya dengar, widiih bisu gimana cara dengernya yaa. INTJ pasti paham bagaimana cara melakukan ini. Eaaaa. Mengenai bisu yang saya lakukan, itu karena memang terkadang tidak semua bisa dijelaskan dengan suara, cerita, benda atau yang lainnya dan hanya mampu berwujud menjadi bisu, dan saya menikmatinya.

Tentang hal lainnya, mungkin kamu juga mau bercerita kepada saya. Setiap dari kita punya kreasi imaji untuk mengekspresikan diri, berani dan yakin. Yuk cerita kesan selama satu tahun ke belakang. (emot senyum) giginya jangan keliatan, itu nyengir Namanya.

Karena satu tahun ini 12 bulan dan dalam satu bulan ada 4 minggu dan dalam satu minggu ada tujuh hari serta dalam satu hari terdiri dari 24 jam yang setiap jamnya adalah 60 menit dengan setiap 60 detik maka banyak sekali angka yang saya tulis di sini. Eh, maksudnya cerita sepanjang tahun 2018 tidak mungkin dapat saya tuliskan seluruhnya dalam blog pribadi ini, tapi semoga sedikit cerita ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua memperbaiki kesalahan yang telah lalu dan mempertahankan serta meningkatkan prestasi yang sudah didapatkan. Dan karena ini sudah cukup lumayan Panjang, barangkali kalian mau menarik nafas dan memeluk orang terkasih jadi saya pamit dulu dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]