Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

My Journal | Kick Andy


Kick Andy

Pada tanggal 8 November kemarin aku bersama rombongan dari kampus sebanyak 20 orang mahasiswa dan bebrepa dosen pembinng pergi ke Jakarta, tepatnya ke Metro TV untuk menghadiri acara kick Andy yang ternyata akan ditanyangkan untuk bulan Desember, so aku baru bisa upload tulisan ini juga bulan Desember karena takutnya malah mendahului dari yang seharusnya tayang di televisi. Semoga pembaca sekalian tidak kecewa yaa wkwkwk.

Aku mungkin gaakan bercerita untuk perjalanan, karena itu sudah cukup melelahkan bagi kami, dan janganlah kalian juga merasakan kelelahan itu ketika membaca tulisan ini, hihiii. Jadi, paling aku mulai dari ketika pas kami sampai di Gedung Metro TV, selesai sholat dan sebagainya.

Setiap rombongan yang datang pasti sudah ada semcam ketua rombongan yang termasuk bagian dari orang dalam untuk bisa menjadi penonton. Eits, tapi kami bukan penonton bayaran karena gaada bayaran sama sekali untuk menjadi penonon di acara semacam ini, atau mungkin aku aja yang tidak tahu. Nah yang menjadi ketua rombongan kami saat itu adalah seorang ibu yang aku juga lupa Namanya, kami tidak bisa masuk sebelum ketua rombongan itu registrasi ulang dan sebagainya.

Pertama, kami diarahkan ke sebuah ruangan yang tidak cukup luas dan tanpa AC untuk menikmati snack yang dibagikan oleh petugas sesuai dengan ketua rombongannya. Rasanya tidak perlu juga untuk menyebutkan apa saja yang ada dalam kotak itu, tapi yang pasti ada yang manis dan yang asin, tidak lupa juga ada teh dan kopi yang bisa diambil masing-masing.

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya kami diarahkan untuk bisa masuk ke Gedung Metro TV walaupun belum bisa naik ke studio, setidaknya ada AC yang bisa membuat badan lebih nyaman wkwkw. Saat itu kami menunggu cukup lama dan akhirnya kami diperbolehkan untuk naik ke atas. Kami diarahkan untuk berbaris (mengantre) untuk kemudian naik ke atas dan memasuki ruang studio Kick Andy.

Oh yaa, aku lupa, karena waktu menunggu cukup lama jadi kami juga menggunakan waktu untuk berfoto-foto di sana. Mengabadikan moment.

Aku dan rombongan langsung mencari tempat duduk posisi depan, kebetulan aku lebih dulu dari yang lain jadi bisa memilih tempat yang aku pikir itu pas untuk bisa melihat bang Andy. And at last aku duduk di kedua paling depan di sebelah kanan. sayang seribu sayang ternyata di sudut ini bukan area pengambilan gambar yang pas untuk diyatangkan di TV (mungkin) tapi semoga saja minimal warna kerudungku keliatan, biar masuk TV hhaa

Sebelum acara dimuali tentu ada pengarahan terlebih dahulu dan sejenisnya dari petugas yang ada dan tidak ditampilkan di layar kaca. Sebagai orang yang pernah tertarik untuk masuk jurusan jurnalistik dan komunikasi penyiaran, ini adalah pengalaman pertama melihat dan merasakan syuting yang sebenarnya. emang pernah syuting boongan? tidak bohongan juga sih tapi feelnya kurang dapet aja karena syutingnya bukan di studio walaupun akhirnya emang masuk TV meskipun sekadar TV lokal. Aku juga baru ingat dan sadar ternyata pernah masuk TV sebelum ini, bahkan menjadi pembawa acaranya.

Tema ketika itu adalah Manussia hebat, dan karena acara ini akan disiarkan di metro TV jadi aku mungkin tidak akan menyebutkan siapa narasumbernya karena kalian harus nonton sendiri di TV hhee.

Di setiap tempat kita harus siap menjadi gelas kosong yang mau dan bersedia menampung ilmu yang ada, tak lupa hadirkan kepekaan untuk mendapatkan hikmah sebanyak mungkin. Bumi mengajarkan, kita tidak bisa memandangnya hanya dari satu sudut saja. Bumi itu luas dan bulat, jika kita ingin tahu maka kita perlu mengekspolarasi alam ini.

Menjadi manusia hebat bukan berarti menjadi subjek pujian, karena manusia hebat ialah mereka yang mampu mengalahkan ketakutan dan menghiraukan semua caci dan makian orang sekitar.

Narasumber yang dihadirkan, adalah mereka yang memiliki keterbatasan dari segi fisik tapi mereka yang memiliki kebesaran hati untuk terus berjuang mencapai kesuksesan. apakah mereka tidak pernah merasa terluka? jangan tanya, bahkan salah satu dari Narasumber mengatakan bahwa dirinya pernah sempat merasa putus asa akan hidup, tidak merasakan kehadiran tuhan dan sudah menyerah untuk hidup. beruntung, ada orang di sekitarnya yang mampu memberikan dorongan positif.

Itulah mengapa, untuk menjadi seorang yang hebat kita tidak hanya harus menjadi orang yang hebat sendiri tapi juga memiliki lingkungan yang mendunkung, menjadi support system. Manusia hebat juga sadar bahwa dirinya tidak hebat sendiria, tidak karena dirinya sendiri dan bukan hanya untuk dirinya saja. We are a human, kita adalah makhluk social, kita butuh dan dibutuhkan orang lain.

ingat kita butuh dan dibutuhkan orang lain.

mungkin itu aja yang bisa aku bagikan di tulisan kali ini, buat kalian yang penasaran dengan isi perbincangan acaranya jadi jangan lupa nonon Kick Andy yaa

oh ya jika ada yang bertanya apakah di akhir acara ketika pembagian buku itu benar atau tidak, aku jawab kalo itu benar dan bukan rekayasa. Aku sudah membawa pulang buku itu, saat itu buku yang kami terima adalah buku dari Jack Ma Alibaba yang bersampul orange :)

sampai jumpa di tulisan berikutnyaa.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]