Kembali lagi di tulisan jurnalnya Salma, dan kali ini aku akan cerita pengalaman aku menghadiri acara Diplomacy Festival yang merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri. Aku exited banget si, apalagi kan sekarang ada cita-cita pengen bisa bekerja untuk Negara di salah satu kementerian khususnya ya Kemlu ini hehee.
Namun ada yang disayangkan si soalnya aku ga bisa hadir dari pagi karena masih ada kuliah yang tidak bisa ditinggalkan, alhasil aku tidak mendengarkan pidato Ibu Retno dan baru bisa hadir dari siang sampai malam. Iya dong soalnya ada Tulus wkwkwk
Acara ini keren banget si soalnya memang dibuat millenials banget, mulai dari properti dan segala macemnya tapi tidak lepas dari tujuan diselenggarakannya acara ini yaitu agae masyarakat khsusunya anak muda paham bagaimana urusan dan tugas dari diplomat Indonesia di luar negeri agar kelak kita juga bisa mengambil peran untuk terlibat di dalamnya.
Saat itu yang aku kunjungi adalah boot dari Protokoler Kemlu dan memang di sana juga diceritakan bahwa sebetulnya mereka kekurangan personel dan membutuhkan anak muda atau millenials untuk bergabung dan terlibat karena yaa memang kemampuan millenials sendiri kan dianggap serba bisa dengan pikiran yang lebih terbuka dan wawasan yang luas. Ini juga menjadi harapan dan celah buat aku nanti setelah lulus untuk segera mendaftar wkwkwkk. Doakan ya readers
Acara diplofest ini diselenggarakan di UNPAD DU tanggal 19 Desember 2018 sebagai bentuk pengejawantahan program Nawacita dari Presiden Joko Widodo. Terimakasih Pak Presiden karena sudah mengenalkan kita dengan Kemlu dan sejujurnya aku juga masih mengharapkan program yang hampir sama dari kementerian yang lain.
Sejak pertama masuk ke acara kita diperkenalkan dengan sistem yang sangat diplomatis, setiap peserta yang datang diberi semacam Papor untuk menghadiri acara ini yang digunakan ketika ingin mengikuti acara yang ada di dalamnya yang kemudian di cap oleh petugas yang sudah ditugaskan. Tambahan, ada hadiah untuk peserta yang berhasil menyelesaikan 7 tugas dari 10 tugas di acara Diplofest ini, haaah kira-kira aku menang ga yaa? masih nunggu gaeess belum ada pengumumannya.
Selain acara Seminar dengan ibu Menteri ada juga Talking points, Protokol 101, Edufair, Friend of Indonesia dan Talk show. Di Edufairs juga ada simulasi tes IELST gratis, yaa gratis tis tis tapi aku ga ikut karena satu dan lain hal. Kalo tahun depan ada lagi aku pastikan aku akan coba simulasi ini karena lumayan juga kan untuk latihan dan beberapa instansi atau acara kadang membolehkan sekedar Sertifikat hasil simulasi saja. Lebih dari lumayan si.
Oke mungkin itu aja untuk cerita kali ini, dan setelah Bandung Diplofest juga akan hadir di kota lainnya, tunggu kehadirannya di kota tercinta kalian yaa.
Semoga ada manfaatnya, sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Comments
Post a Comment