Tulisan ini bukan untuk menyinggung siapapun atau dengan maksud menyudutkan satu pihak tertentu, semoga kalian yang membaca tulisan ini faham dan bisa masuk kedalam apa yang sedang aku bicarakan.
Baiklah, sebenarnya kita sama-sama dewasa bahwa tidak ada orang pintar atau bodoh di dunia ini, semua itu kembali lagi seberapa giat usahanya dalam mempelajari sesuatu. Tapi bukankah memang pada kenyataannya beberapa orang memiliki tingkat kecerdasan dan kepintaran yang lebih dibandingkan yang lain, dan kita kembali lagi pada hakikatnya bahwa manusia punya kelemahannya masing-masing.
Dalam beberapa kasus yang aku temui sejauh ini, banyak orang hebat yang kecerdasannya luar biasa dan pengetahuannya pun sangat luas tapi punya titik kelemahan yang justru mungkin kebanyakan orang bilang itu adalah hal yang sangat mudah. Tapi begitulah yang terjadi di dunia ini.
Contoh kasus pertama yang coba saya pelajari. Seorang guru dengan kecerdasan yang aku maksud di atas yang kata orang kalo dia menjelaskan itu justru gagal faham, ada lagi yang guru tersebut bawaannya sering marah-marah atau kadang penjelasannya berbelat-belit.
Aku akan coba menjelaskan kenapa murid tersebut bisa gagal faham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru tersebut. Sebenarnya ini berkaitan dengan frekuensi penyampaiannya, kebanyakan dari guru semacam ini menyampaikan dengan berusaha menganalogikan tapi mungkin penyampainnya terlalu berat atau terlalu jauh. Bisa dari contohnya atau bahkan dari segi pemilihan kata yang terlalu tinggi.
Aku sendiri pernah belajar dengan guru yang ilmunya sangat luarbiasa, beliau adalah ahli filsafat. Alhasil, yang terjadi adalah kebanyakan dari kami tidak mengerti penjelasannya, selain karena pilihan bahasa yang terlalu tinggi juga karena beliau ini lulusan luar negeri yang menurut kami mungkin beliau ini masih bingung untuk mejelaskan dalam bahasa indonesia yang bisa kami fahami.
Kemudian ada lagi guru yang tingkat emosinya tinggi karena muridnya tidak kunjung paham dengan apa yang dia sampaikan. Sebenarnya orang itu bukan sepenuhnya pemarah tapi hal yang menurut dia sangat mudah ternyata sangat begitu susah untuk muridnya. Makannya biasanya guru semacam ini sering bilang “kenapa sih kalian tuh gak paham-paham” atau “coba kalian perhatikan lagi baik-baik, saya sudah jelaskan dengan sangat detail” ya kurang lebih seperti itu lah.
Dari keadaan yang kedua ini-dengan tipe guru yang sering marah-membuat muridnya merasa dia adalah tipe guru yang killer. Mungkin di sini perlu metode pendekatan agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan dari kedua belah pihak bisa saling mengerti.
Jadi adik-adikku yang baik kalo bertemu dengan guru yang cerdasnya luar biasa, cobalah untuk bisa memperhatikan dengan lebih dan sampaikan saja dimana yang kurang dimengerti karena dia juga gak bakal marah ko, kalopun membentak itu hanya spontan saja dari kecerdasannya.
Dari contoh kasus pertama dapat disimpulkan bahwa orang dengan tingkat kecerdasan yang lebih pada banyak kejadian memiliki tingkat emosional yang lebih tinggi juga. Sebenarnya ini bukan soal marah atau tidak, tapi seringkali orang ini merasa sudah berusaha dengan keras untuk menjelaskan tapi ternyata yang mendengarkan penjelasannya tidak kunjung paham. Dan pada akhirnya dia ini sebenarnya marah dan bertanya dengan dirinya sendiri “sebenarnya apa yang harus saya katakan agar mereka paham dengan yang saya maksud”. Dan dalam titik tersebut akhirnya melebarlah emosinya dan orang disekitarnya bisa mejadi mangsanya.
Kemudian kasus yang selanjutnya. Ini juga benar-benar saya temukan di dunia ini, seseorang dengan tingkat kecerdasan yang sangat luar biasa bahkan beliau juga punya jabatan yang tinggi. Minimalnya kita bisa melihat dari seberapa banyak buku yang telah dia baca, bukankah begitu?
Mungkin sebenarnya kalian akan mengerti arah yang sedang dia bicarakan tapi tidak kunjung menemukan titik temu atau kesimpulan dan inti dari ucapan tersebut. Yang akhirnya dari kejadian ini kita kembali lagi tidak paham dengan apa yang sedang dia bicarakan.
Dalam kasus yang ini, orang tersebut tidak lagi punya tingkat emosional yang tinggi tapi justru sebalinya, dia sama sekali tidak bisa marah. Greget juga sih kalo liat langsung gimana, apalagi buat tipe orang seperti aku yang suka gatel kalo liat orang yang kayaknya perlu banget dikasih pelajaran tapi sama dia malah dibiarin gitu aja.
Bukan hanya tidak marah, tapi dalam kasus yang ini orang tersebut bahkan tidak jago berkomunikasi dibanding pada kasus yang pertama-meskipun lebih emosional ya-sekalipun dengan orang terdekat semisal anak atau saudaranya sendiri.
Bayangkan, komunikasi dengan anak atau keluarga sendiri yang tentunya bagi kebanyakan orang sangat mudah tapi bagi orang seperti kasus di atas dia tidak bisa berkata-kata dan seringkali mengandalkan orang lain untuk bisa menyampaikan. Dan kasus ini benar adanya.
Dari contoh kasus di atas, aku ingin coba menyimpulkan dan memberikan opini kalo semua orang itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dari kasus yang pertama mungkin orang tersebut akan lebih banyak yang membenci, padahal cobalah kalian pahami dan berempati, bagimana jika kalian yang ada di posisi tersebut. Daripada kita sibuk mencerca lebih baik kita ambil ilmunya dan pelajari apa yang bisa diambil sehingga kita bisa sama-sama menjadi orang cerdas.
Dari kasus yang kedua kamu mungkin tidak akan tahu secerdas apa orang tersebut sebelum kamu cari tahu sendiri dan gali ilmu yang ada pada dirinya karena kebanyakan mereka ini tidak jago berkomunikasi dan lebih banyak menutup diri.
Dan pada intinya adalah sebenarnya kita bisa mengolah dan mengelola ingin sepintar dan secerdas apa diri kita, dan tetaplah coba terbuka untuk bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing. Jika kamu adalah salah satu dari contoh kasus yang aku tulis, mungkin kamu bisa belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan tepat supaya ilmu yang kamu punya bisa dibagikan dengan orang lain dan kamu tetap menjadi kamu yang sebenarnya tanpa perlu menjadi orang lain.
Mungkin kalian juga punya pengalaman pribadi, silahkan kalo mau cerita tulis di kolom kementar yaa, mungkin itu bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua.
Mungkin itu aja yang ingin aku tulis kali ini, semoga kita sama-sama bisa membuka diri dan saling memahami satu sama lain. Kita adalah manusia yang pastinya punya kekurangan masing-masing, jangan tutupi kekurangan itu tapi perbaikilah.
Comments
Post a Comment