Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

Manusia Seorang Avatar Sejati

Sebenarnya saya sudah sering menceritakan hal ini dalam berbagai kesempatan baik selama di sekolah atau di pondok pesantren, tapi rasanya belum lengkap jika tidak diposting di blog kesayangan saya ini hehehee

Ini tentang avatar. Apakah kamu menganggap avatar hanya ilusi dan fiksi semata? Apakah mungkin ada manusia seperti dia?

Maka jawaban saya adalah, avatar terinspirasi dari asal usul penciptaan manusia.

Manusia tercipta dari unsur api, air, tanah dan udara. Informasi ini saya dapatkan dari sebuah buku yang berjudul “Berita Alam Gaib Sebelum dan Sesudah Hari Kemudian”.

Mungkin yang kita ketahui bahwa manusia tercita dari sari pati tanah. Tapi, tidak hanya itu saja, bukankah manusia juga tidak hanya dibekali tenaga akal dan ruh saja tapi juga malaikat dan syetan? Itulah kenapa manusia bisa berbuat baik juga berbuat yang tidak baik.

Manusia terdiri dari jasmani, ruh, rawan, akal, hawa, nafsu, dunia, malaikat dan syetan. Juga memiliki empat unsur dalam tubuhnya yaitu unsur api, angin, air dan bumi.

Tanah yang pertama kali diambil untuk penciptaan manusia pertama atau nabi adam diambil dari berbagai lokasi yang berbeda. Malaikat izra’il ditugaskan oleh Allah untuk mengambil beberapa macamtanah dari beberapa tempat yang berbeda.

Izinkan saya mengutip isi buku tersebut, sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnu Abbas :

1.Kepala Adam dari tanah Baitul-Muqaddas.
2.Telinganya dari tanah Bukit Thurisina.
3.Dahinya dari tanah Irak.
4.Mukanya dari tanah Adn.
5.Matanya dari tanah telaga Al-Kautsar.
6.Giginya dari tanah telaga Al-Kautsar.
7.Tangan kanannya dari tanah Ka’bah.
8.Tangan kirinya dari tanah Paris.
9.Perutnya dari tanah Khurasan.
10.Kemaluannya dari tanah Babylon.
11.Tulang dari tanah Bukit Thursina.
12.Dua kakinya dari tanah India.
13.Hatinya dari tanah Syurga Firdaus.
14.Lidahnya dari tanah Tha’if


Untuk bukti apakah benar manusia tercipta dari tanah, dalam buku yang saya baca dijelaskan juga bahwa buktinya adalah adanya mulut pada manusia. Jika kita perhatikan, dari mulutlah manusia memasukkan segala sesuatunya yang seperti tanah. Dia akan menerima apa yang simasukan kedalamnya lalu menguburnya.

Bukankah semua makhluk yang mati baik manusia, binantang, tumbuhan dan sebagainya, bila berada di atas tanah apalagi dipendam di dalam tanah, tanah akan menerimanya dan kemudian seiring berjalannya waktu akan menjadi tanah.

Dan dari unsur bumi atau tanah itulah adanya kesabaran.

Kemudian yang kedua, bahwa manusia juga tercipta dari unsur air. Untuk perumpamaannya bisa kita lihat dalam bentuk indra penglihatan. Dimana air bersifat adil, dia akan menyesuaikan di mana dia berada, bahkan sering kuli bangunan menggunakan air yang dimasukkan ke dalam selang untuk melihat apakah ukurannya sudah sama atau tidak. Dan bukankah dari sinar mata seseorang kita juga bisa melihat apakah dia berkata jujur atau sebaliknya, apakah matanya memancarkan cahaya cinta atau tidak.

Dari unsur airlah adanya cita-cita.

Kemudian yang ketiga manusia juga tercipta dari unsur api. Perumpamaannya bisa kit alihat dalam bentuk telinga. Makannya tuh mungkin kenapa ada istilah “jangan ngomongin orang nanti telinga dia merah” bukankah dengan mendengar itu bisa mendatangkan amarah, karena seseorang akan mudah tersinggung perasaannya bila mendengar cemoohan, celaan, makian atau sindiran.

Dan juga sebaliknya, jika yang terdengar adalah kata-kata manis maka hatinya akan luluh. Jadi, kita juga harus hati-hati dan waspada tuh jangan sampe tertipu oleh rayuan gombal buaya darat. Karena itu juga tuh biasanya kalo ada temen yang muji gitu pasti ada maunya, iya gak sih? Hahaa

Maka dari unsur apilah adanya amarah.

Darah itu merah jendral. Hahahaa

Lalu yang terakhir bahwa manusia juga tercipta dari unsur udara atau angin, hal ini bisa kita lihat gambarannya dalam indera penciuman atau hidung. Dari indera yang satu ini kita bisa mencium wangi yang menenangkan bahkan juga bau busuk yang sangat menjijikan.

Udara adalah sebagian dari pada angin yang tidak bergerak, dan udara bisa menyebarkan bebauan yang kemudian dirangsang oleh hidung karena ia tercipta dari unsur angin.

Dan dari hal ini juga saya sendir semakin yakin kenapa manusia zaman dulu banyak yang sakti dan bisa menggunakan kemampuan inderanya untuk hal-hal yang sekarang dianggap ajaib.

Jika masih merasa ragu, silahkan baca sendiri untuk membuktikan kebenaran ini. Apakah ini hanya konspirasi global atau hmmmh. Illumnate illuminate

Sumber : Buku “Berita Alam Gaib Sebelum dan Sesudah Hari Kemudian

Comments

  1. Sedikit bingung ya kalau membahas hal seperti ini, saya tahunya manusia itu tercipta dari tanah.
    He..he...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee, memang mbak manusia pada awalnya tercipta dari tanah. di atas saya juga menjelaskan kan kalo manusia (Nabi Adam AS) tercipta dari beberapa tanah yang ada di bumi ini. Dan selain unsur tanah itu, manusia juga terdiri dari unsur yang lain seperti yang dijelaskan di atas.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]