Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

Lets Start Now | Nunggu apa lagi? Lakukan!

Seiring berjalannya waktu pikiran ini semakin terbuka dan ingin terus terbuka untuk bisa mengetahui hal-hal baru, melihat dan mendengar bagaimana sesuatu bisa tumbuh dan berkembang membuat rasa penasaran itu semakin tinggi dan memuncak. Jika ada yang mengatakan itu sebagian daripada sifat iri terhadap orang lain, maka dengan tegas aku bilang bukan seperti itu.

Ada berbagai hal yang seringkali kita sendiri tidak fahami dan mengerti bagaimana cara untuk mendefinisikan pemikiran dan perasaan yang sedang berjalan tersebut. Pada intinya, ingin menjadi seperti orang lain tapi bukan dengan seperti mereka. Lalu? Kenapa tidak untuk menjadi orang yang lebih baik jika orang lain saja mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri dengan maksimal.

Usia tidak menjadi batasan dan tolak ukur dalam menilai kesuksesan seseorang dalam mencapai target. Banyak hal yang tidak bisa diperhitungkan dan ditakar-takar atau dibanding-bandingkan. Semua hal berjalan dengan sendirinya pada masanya.

Manusia memang tidak pernah bisa meminta kepada Tuhan untuk bisa terlahir seperti apa sampai pada saatnya manusia itu sadar bahwa dia harus berbuat untuk masa depannya dan memperbaiki semuanya. Maka saat itulah dia seharusnya bisa bergerak dan beraksi untuk dirinya dan orang lain.

Mungkin masa itu yang sekarang sedang terjadi dengan diri ini, sadar bahwa seharusnya harus lebih membuka mata dan pemikiran untuk bukan disamaratakan dengan orang lain tapi untuk menjadi diri sendiri yang bebas dan merdeka.

Tidak perlu menunggu kesempatan tapi berusaha mencari kesempatan dan menggunakannya dengan semaksimal mungkin, lebih berfikir panjang dan belajar peduli terhadap orang lain karena apa yang dilakukan sudah sepatutunya bisa menebar manfaat bagi banyak orang.

Memilih teman menurutku adalah cara sederhana pertama yang bisa mengubah bagaimana perspektif dan pemikiran seseorang, atau setidaknya mengenal dan mendengarkan opini mereka tentang bagaimana cara hidup dan merangkai masa depan mulai dari saat ini bukan besok apalagi nanti.

Di zaman now yang serba canggih dan praktis, ada banyak pertimbangan dalam memilih channel youtube, teman facebook, follow instagram, portal berita dan buku bacaan yang pasti akan sangat berpengaruh besar terhadap bagaimana seseorang itu tumbuh dan berkembang.

Saya juga bisa mengerti jika kebanyakan dari kita mempunyai pemikiran dan cara pandang yang kebanyakan tidak sama dengan orangtua. Sudah memang begitu keadaannya, karena kita dan orangtua terlahir dan tumbuh dalam zaman yang tidak bisa disamakan.

Boleh saja berfikir dan merasa bahwa mereka tidak akan faham dengan apa yang kita maksud, tapi bukan berarti harus menenatang mereka dan membantahnya. Dan komunikasi adalah cara terbaik untuk menjaga hubungan yang ada tetap terjaga.

Mengutuk masa lalu bukanlah cara untuk memperbaiki masa depan. Beraksi nyata dan segera bergerak tanpa menunggu waktu yang tepat karena waktu yang tepat adalah saat ini juga dengan segala apa yang bisa dilakukan.

Dengan segala keterbatasanpun kita bisa melakukan sesuatu karena cara kita tidak bisa disamakan dengan cara orang lain, setiap orang punya keterbatasannya masing-masing dan yang paling hebat adalah mereka yang bisa mengatasi keterbatasan itu untuk tetap bisa bergerak dan tidak pernah menyerah.

Uang bukan menjadi penentu dan tolak ukur apakah seseorang itu bisa sukses atau tidak. Kita bisa membaca buku NO EXCUSE karya pak Isa Alamsyah yang tentunya dari buku itu kisa bisa lebih meyakinkan bahwa ketertinggalan bukan berarti kita tidak bisa mengejar.

Orang sukses tidak mengenal alasan karena hanya orang malas yang selalu mencari-cari alasan. Maka untuk apalagi kita berfikir panjang harus seperti apa dan bagaimana, mulailah saat ini juga karena perubahan hanya akan terjadi apabila yang dilakukan setiap harinya memiliki perubahan yang tentu saja ke arah yang lebih baik dan terus semakin baik.

Semua orang juga tahu bahwa proses lebih dihargai ketimbang hasil, dan mereka yang berproses dengan kesempitan akan mendapat kelapangan karena kesuksesannya adalah kepahitan yang tidak semua orang sanggup melakukan.

Bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali, maka jangan berputus asa karena kita punya harapan terhadap Allah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Mulailah hari ini dengan keyakinan.

Tulisan ini diperuntukkan diri sendiri dan mungkin bisa menjadi bacaan yang baik untuk santapan umum.

Jadi, kapan kamu akan memulai melakukan perubahan? (tulis di kolom komentar ya)

Comments

  1. Mashaa Allah ustadzah 😂💃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh Jomblo nongol lagi di sini.... jangan panggil ustadzah pak belum pantes.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]