Coba Berhenti Sekali Aja

Image
Tidak Ada batasan I Have my Own Timeline And You Have Yours di umur yang sekarang, seberapa sering ngebandingin hidup sendiri sama kehidupan orang lain? mau sampai kapan kita terus terperangkap dalam jebakan-jebakan hubungan sosial macam ini ga capek, selalu menjadi variabel dependen dalam penelitian kuantitatif untuk dibeberkan perbandingan-perbandingannya? Please STOP! kita lahir di waktu dan tempat yang berbeda kelak, kita mati di waktu dan tempat yang berbeda pula kalo sama? its just a part of the art of life soal proses, kita punya cara dan jalan masing-masing Ketika ada yang sukses dan ingin mencapai titik kesuksesan yang sama, kita berada pada titik start yang berbeda, maka prosesnya juga beda, step by stepnya, mile stonenya, and others Menjalani hidup sebagai orang dewasa memang tidak mudah, lebih mudah melihat orang lain daripada menjalani kehidupan sendiri, rasanya. Tulisan ini masih akan berlanjut, I'll be back for my self and you can read it or share to others

Jangan pake mata


Kalo kebanyakan orang melihat gue adalah sosok yang sangat rapih, mateng dan siap banget dengan masa depan gue, 1000 % itu salah, kenapa? karena sebenernya gak segampang itu buat gue.

apa yang kita lihat gak akan sama dengan apa yang kita dengar, pun sebaliknya.

Ok, mungkin selama ini gue dihadapan temen-temen yang lain udah bilang bilang kalo palnning gue a, b, c lah, tapi in fact apa yang gue rasa dan apa yang gue pikir gak seperti yang mereka pikirkan. Gak semudan dan sesimpel yang mereka lihat dari raut wajah tenang gue dihadapan mereka. Pasti mereka bilangnya elo mah udah punya tujuan yang jelas, elo udah persiapan mateng, elu mah da emang pinter, elu mah da apalah apalah lain sekawannya.

Pliss, gue cuman bersandiwara di depan kalian. Kenapa? Karena gue sadar kalo masa depan itu penting banget buat kita. Gue sadar kalo temen gue kebanyakan adalah orang yang tidak punya tujuan dan mengabaikan masa depan dengan lebih memilih pasrah dengan keadaan. Ini yang gue gak suka, gue pengen ngeliat dan denger langsung dari mereka kalo mereka udah punya rencana ke depan. Jujur, gue seneng banget dengan orang yang bisa percaya diri dan yakin dengan apa yang mereka impikan.

Gue tuh sebenernya kasian ama mereka, gue udah berkali-kali bilang kalo yang namanya rezeki itu Allah yang ngatur, kita mah yang penting mau berusaha, rajin berdo’a udah deh pasti jalan kedepan juga bisa dilewatin sesulit apapun itu.

Gue kayak begini karena ekspektasi gue besar dan jauh banget, bahkan mungkin saking jauhnya entahlah, kadang gue juga ngerasa hopeless banget. Nah, kalo udah macem begini yang harus diperbaiki. Gue tetep coba ngedorong diri gue kalo gue bisa, tunjukin ama semua orang kalo elu bisa sal, elu punya mimpi ya harus lu kejar sampe manapun. Sifat gue yang ingin terlihat lebih tenang dan siap dengan masa depan kembali hadir, gue gak mau terlihat lemah dan madsu, gue gak mau mereka melihat asli isi kepala gue yang ruwet mikirin ini, itu, anu.

Melihat seseorang dari apa yang kita liat itu gak 100% benar, karena untuk mengetahui yang sebenarnya kita perlu tau apa yang ada di balik hati dan pikirannya. Setiap orang punya masalah begitupun dengan gue. Bahkan mungkin kalo gue paparin satu persatu masalah gue, kalian gak bakalan percaya kenapa gue bisa sekuat ini. Guys, hidup itu bukan tentang kita yang selalu menang dan bahagia karena apa yang kita inginkan, inget kita punya tuhan yang maha tau dan selalu lebih tau apa yang terbaik buat kita bukan apa yang kita inginin.

Kalo elu nanya lagi kenapa gue dibiang bersandiwara, ya karena emang sebenernya gue sendiri masih bingung dengan tujuan hidup gue. Gue sebenernya masih gak tau apa yang gue cari, gue gak tau apa passion gue dan apa yang cocok dengan gue dan masa depan gue nantinya. Gue ini orangnya kalo mikir butuh waktu lama, gue bakal mikir sampe jungkir balik, bahkan mungkin kalo ada yang meneliti dari semua aktivitas hidup gue adalah kebanyakan ngelamun. So that way, gue lebih pantes dipanggil pelamun dari pada pembaca bku karena waktu membaca gue tidak lebih lama daripada ngelamunnya versi gue.

Jadi buat elu yang selalu berpikiran positif tentang gue dan embel-embelnya itu 1000% salah. Lo perlu kenalan lagi ama gue dari berojol, elu harus kupas isi hati dan pikiran gue. Bahkan gue sendiri aja kadang masih gatau siapa gue sebenernya. Jangan hanya ngeliat seseorang dari apa yang mata liat aja, kita masih punya hati untuk bisa melihat lebih dalam.

Gue kayak gini gue sadar karena sekarang gue masih SMA, entah 2 tahun atau 5 tahun legi pasti dan gue udah yakin kalo gue udah ketemu dengan passion gue dan yang perlu gue lakuin sekarang adalah mencari lingkungan yang mendukung untuk bisa terus mendukung gue dan ngajarin gue tentang perjuangan hidup di dunia. So insyaAllah 20 tahun kedepan gue adalah orang yang sukses karena gue yakin selama bersama Allah semuanya menjadi mudah dan selalu indah.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku | Aku Mendengarmu, Istanbul

Coba Berhenti Sekali Aja

Writer's Block : Antara Kenyataan dan Pembenaran [ sebuah pengakuan dosa ]